Ariana Maisarah
Aiman Syakirien
*******
Kringg ! bunyi loceng milik Ariana Maisara mula kedengaran . Dengan malasnya Sara mencapai jam loceng tersebut . Dengan mukannya yang masih blur , dia menguap dan memandang ke arah jam tersebut .
" Pukul 6:45 , , , 6:45 ?! Ya Allah ! mati lahh aku ! " dengan keadaan yang kelam kabut , dia terus memakai cermin matanya dan terus ke bilik air dengan terburu-buru . Setengah jam kemudian , barulah dia turun ke bawah .
" Selamat pagi Sara . Eh , kenapa kelam kabut ni ? " sapa Ibunya ceria .
" Aa , selamat juga Bu . Ada tenuk dekat dalam bilik Sara sebab tu kelam kabut " jawab Sara dengan muka yang serius sambil menghirup air milo .
" Ish ! cakap je lah yang awak tu dah lambat nak pergi sekolah ! ni , masih main-main lagi ! " marah Ibu .
" Mama dah tau lepas tu pergi tanya lagi , mana lahh Sara tak loyar buruk kan Ayah ? Sara nak pergi sekolah ni , dah lambat gilergilergiler lah ! " . Ayah hanya mengangguk sahaja kerana matanya tertumpu kepada surat khabar . Ariana Maisara bersalam-salaman dengan kedua-dua ibu bapanya dan terus ke kereta .
*****
" Hohoho ! sempat macam selalu ~ " Sara berkata dengan bangga di depan kawan-kawannya , Wani dan Fieqa .
" Pelik lah kau ni ! asal datang lambat je mesti lepas kan ? aku teringin juga nak tengok kau punya nama tercatit dalam buku pengawas tuh " kata Fieqa .
" Eceh ! kejam lah kau , kau sepatutnya kena berbangga sebab dapat kawan yang macam aku ni tau ?"
" pehal pula kena berbangga-bangga ni ? kasi aku sebab , cepat ? " Wani berkata pula .
" Mwehehe , kau nak sebab ea ? kalau kau nak sebab , kau pergi pokok tuhh , kau cakap 'ailabiu muahmuah' boleh ? "
" Hoi ! wahh , ugut nampak ? kau memang sengaja nak cari nahas dengan kita orang kan Sara ? "
" Macam ni je lah Fieka , Wani . Apa kata kau orang cakap yang kau orang nih pengecut ? haa , kan senang " Sara berkata sambil memegang bahu kedua-dua kawannya .
" Hamboboiboy kau ~ kau memang sengaja cari maut dowh ! " Fieka dan Wani berkata sambil menyengseng lengan masing-masing .
" Atoto , aku main-main je lah beb . Beb , , , wargh ! ! "
Bermulalah adegan kuch kuch hota hei antara mereka bertiga , satu sekolah mereka tawaf . Kemudian , Gedebukk ! [ bunyi orang jatuh , --" ] .
" Adoii ~ Hoi ! yang kau orang tercegat kat situ buat apa ? tolong lah aku . " Sambil mengosok-gosok kepala sendiri .
Dua orang sahabatnya tidak menghiraukan nya langsung . Malah , Fieqa dan Wani hanya tersenyum-senyum sambil memandang ke arah orang yang dia langgar . Sara membangunkan dirinya sendiri dan membetulkan kedudukan cermin matanya kemudian memandang ke arah orang yang dia langgar tadi .
" Sorry , tak perasan kau ada dekat situ " Sara berkata sambil memandang muka lelaki tersebut ' bapak giler shomel muka kau ! ' kata Sara dalam hati .
" Tak apa , saya pun tak perasan yang awak tengah berlari-lari . Saya nak gerak dulu . Bye-bye " balas lelaki itu dan berlalu pergi .
" Hee ~ dia kata 'awak' ? Okeyh ~ bye-bye shomel " kata Sara walaupun dia tahu yang dia sedang bercakap sorang-sorang ketika itu . Dan kembali berwajah serius di depan kawan-kawan nya .
" Memang patut kau orang tak nak tolong aku kan ? tersengih-sengih macam biawak goreng ! bukannya nak tolong aku pun " marah Sara .
" Eh , siapa mamat tadi tu erk ? dia budak baru sekolah kita kan ? " kata Fieqa .
" Ha'ah lah ! rasanya ya , dan aku rasa dia sebaya kita . Mintak-mintak lah dia sekelas aku " balas Wani .
" Wani , , kau tu sekelas dengan aku dan Sara . Sedap-sedap kau kata 'sekelas aku' kan ? "
" Aha_ha_ha , woww ! pandainya kau orang tukar topik ~ istimewa sangat ke lelaki tu ? " Sara menepuk bahu sahabatnya dengan kuat .
" Sara ?! kau tak tahu lagi ke ?! dia tu dah lah hensem , muka dia dah lah macam anak raja , lepas tu dia hensem . Takkan kau tak nampak ? dah langgar dia pun kau masih tak perasan lagi ke ? kau ni manusia jenis apa ? " tanya Wani panjang lebar .
" Hensem ? tak lah dia comel je . macam anak raja ? aa , , ye kut . " balas Sara dengan selamba nya .
" 'kut' ?! kau kata 'kut' ?! " tanya Fieqa . Wani hanya menepuk dahi sahaja .
" Alahh , takkan setakat benda macam ni pun nak ambil serius . Relak lah ~ " balas Sara pula . Beberapa saat kemudian , lonceng berbunyi . Mereka bertiga berjalan menuju ke kelas .
" Okeyhh ! baik-baik jalan tuh ! jatuh bangun sendiri ! jangan ngurat orang tau ! " jerit Ibunya setelah Sara berlalu pergi .
" Tak lah lama mana pun , tapi lamalah jugak macam sengaja mintak penyepak " Sara berkata dengan tenang dan kemudiannya mengetap bibir .
" Aaa , , boleh kut ? "
Dua orang sahabatnya tidak menghiraukan nya langsung . Malah , Fieqa dan Wani hanya tersenyum-senyum sambil memandang ke arah orang yang dia langgar . Sara membangunkan dirinya sendiri dan membetulkan kedudukan cermin matanya kemudian memandang ke arah orang yang dia langgar tadi .
" Sorry , tak perasan kau ada dekat situ " Sara berkata sambil memandang muka lelaki tersebut ' bapak giler shomel muka kau ! ' kata Sara dalam hati .
" Tak apa , saya pun tak perasan yang awak tengah berlari-lari . Saya nak gerak dulu . Bye-bye " balas lelaki itu dan berlalu pergi .
" Memang patut kau orang tak nak tolong aku kan ? tersengih-sengih macam biawak goreng ! bukannya nak tolong aku pun " marah Sara .
" Eh , siapa mamat tadi tu erk ? dia budak baru sekolah kita kan ? " kata Fieqa .
" Ha'ah lah ! rasanya ya , dan aku rasa dia sebaya kita . Mintak-mintak lah dia sekelas aku " balas Wani .
" Wani , , kau tu sekelas dengan aku dan Sara . Sedap-sedap kau kata 'sekelas aku' kan ? "
" Aha_ha_ha , woww ! pandainya kau orang tukar topik ~ istimewa sangat ke lelaki tu ? " Sara menepuk bahu sahabatnya dengan kuat .
" Sara ?! kau tak tahu lagi ke ?! dia tu dah lah hensem , muka dia dah lah macam anak raja , lepas tu dia hensem . Takkan kau tak nampak ? dah langgar dia pun kau masih tak perasan lagi ke ? kau ni manusia jenis apa ? " tanya Wani panjang lebar .
" Hensem ? tak lah dia comel je . macam anak raja ? aa , , ye kut . " balas Sara dengan selamba nya .
" 'kut' ?! kau kata 'kut' ?! " tanya Fieqa . Wani hanya menepuk dahi sahaja .
" Alahh , takkan setakat benda macam ni pun nak ambil serius . Relak lah ~ " balas Sara pula . Beberapa saat kemudian , lonceng berbunyi . Mereka bertiga berjalan menuju ke kelas .
*****
" Class , hari ni kita ada pelajar baru . Nama dia Aiman Syakirien . Aiman , awak boleh duduk di mana-mana yang kosong " kata guru kelas itu .
" Wii ~ dia sekelas kita beb ! " gembira sungguh Wani dan Fieqa . Begitu juga dengan pelajar lain . Dalam pada masa yang sama Aiman Syakirien sedang mencari tempat duduk yang kosong . Akhirnya dia memilih untuk duduk di sebelah budak yang langgar dia tadi .
" Boleh saya duduk ? " tanya Aiman Syakirien kepada Sara yang leka memandang ke luar tingkap .
" Sila , sila . Kerusi tuh cop mohor kerajaan bukan saya pun " kata Sara selepas dia tersedar dari berangan . Aiman hanya tersenyum sahaja sambil memerhati tingkah laku Sara .
" Ariana Maisara ? " tanya Aiman lagi .
" Yup ! itu nama saya . Panggil Sara jea . Nice to meet you " balas Sara dan tersenyum riang .
" Okeyh , panggil saya Aiman ."
" Owh , okeyh " balas Sara .
Lonceng rehat berbunyi . Semua pelajar pergi ke kantin termasuk lah Sara dan dua orang sahabat baik nya .
" Untung lah . Dah lah dapat duduk sebelah dia . Lepas tuh , dapat langgar dia . Lepas ni apa pulak erk ? " Fieqa bersuara .
" Eleh , rilek aa "
" Apa rilek-rilek ? jeles nihh " kata Wani pula
" Haha , sudah-sudah la tuh , nanti saya belanja awak dan awak gula-gula . Mahu ? "
" Tak mau ! " balas Fieqa dan Wani serentak . Sara hanya ketawa sahaja .
" Sara aku mintak tolong boleh ? " tanya Iman selaku ketua kelas .
" Kau nih , dah macam tak de orang lain jea kau nak mintak tolong kan ? balik-balik aku , balik-balik aku . Bosan lah macam ni " bentak Sara .
"Ariana Maisara binti Syafiq Azmi . Kau tuh Penolong ! memang lahh aku mintak tolong daripada kau " marah Iman .
" Erk ! aku lupa pasal tuh . Haha , kau mintak tolong apa ? " Sara selalu terlupa yang dia tuh sebenarnya penolong . Iman pula buat tak entah , kerana dia suda lali dengan Sara yang selalu lupa yang dia tuh penolong tak bertauliah .
" Kau pergi meja guru kelas kita tuh , kau ambil 5 gulung peta yang besar-besar , kau taruk dekat almari kelas kita . Aku ada banyak kerja lain nihh "
" Woi ! peta tuhh mesti besar gedabak . Wani , Fieqa tolong aku ? " Wani dan Fieqa hanya menggeleng kepala tanda tidak mahu . Nampak sangat yang mereka tuh malas . Terpaksa lah Sara pergi berseorangan .
Dalam perjalanan menuju ke kelas , Sara terjatuh dek kerana tali kasut nya yang terburai . " Auch , Kalau sehari aku tak jatuh memang tak sah kan ? " kata nya sendirian .
" Awak okeyh ? " tanya lelaki itu sambil mengutip peta-peta yang besar itu .
" Okeyh je , tak ada lah sampai lebam-lebam pun . Ouwh , awak Aiman " balas Sara tanpa melihat lelaki terbabit sehingga lah mereka berdiri .
" Peta nih nak buat apa ? " tanya Aiman .
" Woww ! muka awak macam pelakon cerita drama lahh "
" Haa ? ? "
" aa ? haa ! peta ni nak buat sup . Haha , tak ada lah . Peta nih nak letak dekat almari kelas tuhh "
Aiman yang tersengih sahaja " Sorang jea ? kawan awak yang lagi dua orang tuh mana ? "
" Dia orang ? dia orang hari ni kejam . Sebab tuh saya jadi Hercules , nak angkat peta-peta nih "
" Haha , saya tolong okeyh ? "
" Err , , okeyhh "
" Okeyhh , dah siap " kata Aiman sambil meletakkan peta-peta yang di pegang nya ke dalam almari .
" Aiman , Terima Kasih tau ! "
" Sama-sama , saya pergi dulu " Aiman terus menuju ke arah kawan-kawan nya . Sementara Sara berjalan ke arah kantin untuk berjumpa Fieqa dan Wani semula .
" Sara ~ apa macam ? dah siap ? " tanya Wani .
" belum ! " balas Sara .
" Kalau belum kenapa kau masih dekat sini ?! pergi siapkan kerja kau cepat sana ! " cemas Fieqa .
" Hoi , biawak ! sebab aku dah siap lah , aku ada dekat sini . Sakit juga aku jatuh tadi "
" Wahaha , kau jatuh bhai ? okeyh , itu baru kau . Huahuahua "
" Wani , bukan main kau gelakkan aku kan ? nasib baik aku jatuh , ada juga yang tolong aku hantar peta tuh "
" Ada juga orang yang kesiankan kau kan ? Siapa yang tolong kau tu ? " tanya Fieqa
" Aiman " jawab Sara sambil merampas makanan Wani .
" Apa?! "
" Aiman ? laa , , takkan tak kenal . Aiman Syakirien lah "
" Aku tahu lah ! kenapa dia tolong kau nihh ? " tanya Wani pula .
" Tu lhaa , aku pun pelik . Dah lah dia tuh baik gila babeng . Bapak dia kasi makan apa entah sampai dia jadi macam tuh sekali " kata Sara
" Hoi ! kira untung lah dia baik . Sebab tu lah satu sekolah senang kenal dia . Sejak dia pindah ke sekolah kita nihh , dia terus jadi feymes tahu ? "
" Takk , aku tak tahu "
" Pontianak lah kau Sara " Fieqa berkata lalu menarik sedikit tudung Sara .
" Haha , suka hati kamu je kan ? "
" Woww ! muka awak macam pelakon cerita drama lahh "
" Haa ? ? "
" aa ? haa ! peta ni nak buat sup . Haha , tak ada lah . Peta nih nak letak dekat almari kelas tuhh "
Aiman yang tersengih sahaja " Sorang jea ? kawan awak yang lagi dua orang tuh mana ? "
" Dia orang ? dia orang hari ni kejam . Sebab tuh saya jadi Hercules , nak angkat peta-peta nih "
" Haha , saya tolong okeyh ? "
" Err , , okeyhh "
" Okeyhh , dah siap " kata Aiman sambil meletakkan peta-peta yang di pegang nya ke dalam almari .
" Aiman , Terima Kasih tau ! "
" Sama-sama , saya pergi dulu " Aiman terus menuju ke arah kawan-kawan nya . Sementara Sara berjalan ke arah kantin untuk berjumpa Fieqa dan Wani semula .
" Sara ~ apa macam ? dah siap ? " tanya Wani .
" belum ! " balas Sara .
" Kalau belum kenapa kau masih dekat sini ?! pergi siapkan kerja kau cepat sana ! " cemas Fieqa .
" Hoi , biawak ! sebab aku dah siap lah , aku ada dekat sini . Sakit juga aku jatuh tadi "
" Wahaha , kau jatuh bhai ? okeyh , itu baru kau . Huahuahua "
" Wani , bukan main kau gelakkan aku kan ? nasib baik aku jatuh , ada juga yang tolong aku hantar peta tuh "
" Ada juga orang yang kesiankan kau kan ? Siapa yang tolong kau tu ? " tanya Fieqa
" Aiman " jawab Sara sambil merampas makanan Wani .
" Apa?! "
" Aiman ? laa , , takkan tak kenal . Aiman Syakirien lah "
" Aku tahu lah ! kenapa dia tolong kau nihh ? " tanya Wani pula .
" Tu lhaa , aku pun pelik . Dah lah dia tuh baik gila babeng . Bapak dia kasi makan apa entah sampai dia jadi macam tuh sekali " kata Sara
" Hoi ! kira untung lah dia baik . Sebab tu lah satu sekolah senang kenal dia . Sejak dia pindah ke sekolah kita nihh , dia terus jadi feymes tahu ? "
" Takk , aku tak tahu "
" Pontianak lah kau Sara " Fieqa berkata lalu menarik sedikit tudung Sara .
*****
" Mama ! " panggil Sara .
" Yea ? ada apa ? "
" I think I fall in lope [love] with Samme-one [someone] "
" Haha , ye kea ? Siapa budak malang tuh ? "
" A prince that come from planet Prosepina . Pom ! Pom ! Pom ! "
" Prosepina ? "
" Yes , Prosepina ! isteri kepada planet Pluto "
*****
" Man , kenapa sengih-sengih ni ? Dah jumpa Someone Special ke dekat sekolah baru Aiman tuhh ? " tanya Puan Katrina kepada anaknya yang sedang berangan sambil membaling bola ke dinding .
" Hmm , mungkin ? " balas Aiman Syakirien dan masih lagi tersengih-sengih .
" Ye kea ? budak nya macam mana ? " tanya Encik Zamri pula , ayah kepada Aiman Syakirien .
" Entah lahh , , "
" Berahsia konon . Haha , lusa cuti sekolah , , tak de rancangan dengan budak tuh kea ? " tanya Encik Zamri lagi
" Tengok lah dulu "
" Eh , budak nih ! orang tanya panjang lebar . Sepatah dua jea yang dia jawab " kata Ibunya pula .
" Haha , Bu , , Man masuk bilik dulu . Esok masih hari persekolahan . Selamat malam "
" Selamat malam " balas Puan Katrina dan Encik Zamri .
*****
" Warghh ! ! aku lambat lagi ! " kata Sara sambil mencapai cermin matanya dan terus ke bilik air . Seperti biasa , dia akan turun ke bawah dan terus ke luar rumah setelah menyalam kedua-dua ibu bapanya .
" Hari ni tak mahu naik driver ke ? " tanya Ibu .
" Hari ni pakai rollerblade . Lagipun hari ni pakai baju senam lah Ma ! Bye-bye Mama ! "
" Okeyhh ! baik-baik jalan tuh ! jatuh bangun sendiri ! jangan ngurat orang tau ! " jerit Ibunya setelah Sara berlalu pergi .
" Macam aku pernah ngurat orang . Apalah mama nih " katanya seorang diri . Hanya tinggal 3 minit sebelum pagar sekolah di tutup . Seperti biasa , Ariana Maisara mesti sempat melepasi pagar sekolah itu .
" Selamat pagi my fellow friend's ! " kata Sara dengan kuat untuk menarik perhatian rakan sekelasnya . Kemudian dia bergerak ke locker miliknya untuk meletakkan rollerblade .
" Pagi Sara " balas Fieqa dan Wani . Begitu juga dengan rakan kelas yang lain .
" Sara ! Aiman nak jumpa kau " Fieqa dan Wani berkata serentak
" Siapa ?! "
" Our School Prince "
" Ouwhh , , bila ? "
" Sekarang ! "
" Mana ? "
" Dekat taman "
" De , , , '
" Dah ! Dah ! pergi je lah . Banyak songeh lah kau nih ! Buhbye ~ " Fieqa dan Wani menolak Sara hingga ke luar pintu kelas dan terus menutup pintu tersebut . Sara tiada pilihan , dia terus pergi ke taman untuk berjumpa Aiman .
" Hoit ! " sapa Sara . Aiman hanya senyum sahaja .
" Jadi , , kenapa nak jumpa nih ? " tanya Sara lagi sambil mengambil tempat duduk .
" Jum ? "
" Jum ? pergi mana ? " tanya Sara pelik .
" Pergi bandar . Esok . Pukul 12 " kata Aiman . Gedebuk ! Sara jatuh lagi .
" Sara ? Are you okeyh ? ? "
" Yea , Fine ! fine tersangat-sangat ! " balas Sara sambil memegang dahi nya yang terhantuk meja pondok tersebut .
" Awak ! kita balik kelas dulu ea ? chow ! " kata Sara sambil berlari keriangan . Aiman hanya memerhati dan tersenyum melihat gelagat Ariana Maisara .
" Dia selalu tergolek kan ? " tanya Aiman kepada diri sendiri sambil menggeleng kepala .
*****
" Aiman jumpa kau ada apa ? kenapa dengan dahi kau ? kau jatuh lagi ke ? kenapa kau sengih jea ni ?" serang Fieqa selepas Sara membuka pintu kelas .
" Woww , woww . Slow-slow lah sikit . Kaki aku pun tak sempat nak jejak kelas ni tau " Sara menuju ke meja nya dan kembali sengih .
" Weyh , cerita lah . Kenapa kau sengih jea nih ? " tanya Wani pula . Dia juga ingin tahu kenapa kawannya berperangai begitu .
" Okeyh , macam nih kita orang tanya , kau jawab " kata Fieqa .
" Err , , Okeyhh " balas Sara .
" Aiman jumpa kau kan ? "
" Ya , ma . . "
" Kau jatuh bila jumpa dia kan ? "
" Ya , tu se . . "
" Kenapa dia jumpa kau ? kenapa ? kenapa ? kenapa ? "
Selang-seli Fieqa dan Wani bertanya kepada Sara . Pening Sara di buatnya . " Uwaa , lajunya kau orang tanya . Dia jumpa aku sebab dia ajak aku pergi bandar lahh ! " jawab Sara tenang .
" Apa ? ! Woww ! untung nya kau ! " kata Wani sambil memukul-mukul bahu Sara .
" Bila ? dekat mana ? pukul berapa ? " tanya Fieqa
" Itu rahsia lahh , nanti kau orang spy aku . Kau tak payah cakap yang kau orang takkan spy aku . Aku kenal lahh dengan perangai kau orang nihh " balas Sara .
" Alaa ! kita orang janji yang kita orang takkan follow kau ! cepat lah bagitahu " pujuk Fieqa .
" Kalau aku cakap "tak" , maknanya "tak" . Dan selamanya "tak" . Mwehehe ! "
" Kedekut ! " kata Wani .
" Kau tahu ? aku nih hidup dengan seribu sa tu du a ti ga alasan . Huahua "
" Menyampah lah kau nih Sara ! " kata Fieqa pula .
*****
Tepat pukul 12 . Sara tunggu Aiman di kedai buku . " Aaaa~ lambatnya dia " rungut Sara . Walaupun begitu , Sara sabar menuggu di kedai buku tersebut . Semasa dia membaca sinopsis novel , dia cuma berdiri . Kemudian dia duduk bersila . Tak lama kemudian dia melepak di situ bagaikan kedai buku tuh milik dia .
" Woww , , dah 3 jam berlalu . Lama juga aku kat sini kan ? " kata Sara dengan tenang . Kemudian , dia membeli 2 buah novel dan 5 buah buku komik .
" Pakcik ! terima kasih sebab kasi saya melepak lama-lama " kata Sara kepada pakcik penjaga kedai buku tersebut .
" Haha , sama-sama nak . Pakcik tak kisah . Anak lah orang pertama yang berani melepak lama-lama di kedai pakcik ni "
" Ha ? kenapa pakcik ? "
" Orang kata muka pakcik nih garang sangat . Sebab tuh jarang orang datang kedai pakcik "
" Haha , ye kea ? kalau macam tuh saya pergi dulu pakcik ! "
" Yea ! ada masa datang sini lagi ye Nak ! " ucap pakcik tadi sambil melambai-lambaikan tangannya .
Sara turut melambaikan tangannya dekat pakcik tadi . Dia menuju ke Baskin Robins untuk membeli Oreo Sundae Chocolate kemudian berjalan ke arah kawasan air pancut dan duduk di situ sambil memerhati orang lain .
" Dah pukul 4:25 . Aiman , kau memang sengaja mintak kaki ! ha_ha , lantak dia lahh " Ariana Maisara juga terpikir untuk terus pulang ke rumah sahaja , tetapi dia membatalkan niat nya itu .
" Sara ? dah lama tunggu ? " tanya Aiman yang muncul di belakang kerusi yang dia duduki itu .
" Tak lah lama mana pun , tapi lamalah jugak macam sengaja mintak penyepak " Sara berkata dengan tenang dan kemudiannya mengetap bibir .
" Sorry lah buat awak tunggu lama "
" Kenapa lambat ? "
" Saya , , saya sengaja buat " kata Aiman lagi tapi dengan suara yang perlahan .
" Sengaja ? awak kata sengaja hanya sekadar alasan atau hanya sekadar alasan ? "
" Tak ada jawapan lain ke ? " tanya Aiman dan menggosok-gosok kepalanya .
" Hey ! sejak bila rambut awak warna perang ?! " tanya Sara pelik .
" Rambut ni ? ouwhh , , dah lama dah "
" Apa yang awak maksud kan dengan 'lama' ? dah lama ke awak dye rambut awak nih ? "
" Mana ada ! nih rambut ori tau "
" Tapi kenapa kalau pergi sekolah rambut awak hitam ? "
" Ha ! yang itu baru dye ! "
" Apa ? "
" Biar saya terangkan . Sebenarnya masa ibu sayan mengandungkan saya , ada seorang minah salleh nih tumpang tidur rumah kami . Ibu saya suka warna rambut perempuan tuh . Sebab tuhh rambut saya macam ni " terang Aiman .
" Macam tuh pun ada ke ? pelik betul lah dunia ni " Aiman hanya tersenyum melihat Sara yang kebingungan .
" So , , dah tak marah saya lagi kan ? "
" Hah ?! Ehh , opkoz lah saya marah lagi ! "
" Dah tu ? awak nak suruh saya buat apa ? "
" Entah , jap ! jap ! saya nak pikir dulu "
" Saya bagi cadangan boleh ? "
" Aaa , , boleh kut ? "
" Jom kapel dengan saya ? " kata Aiman tersenyum sambil memberi Sara sejambak bunga yang di hiasi dengan coklat Ferero Rocher .
" Hei ! awak ni giler ea ? kenapa mesti dekat sini ? aduhh , malu nihh " kata Sara dan menekup kedua belah pipinya yang sedang memerah .
" Saya memang sengaja pilih tempat nih , saya memang sengaja nak suruh awak ke sini . Sebab tuh saya jumpa awak lambat-lambat . Biar awak ke pergi ke sini sendiri " jawab Aiman dan masih lagi tersenyum .
" Tapi , , kenapa ? "
" Kenapa ? mungkin awak lupa , tapi saya ingat . Dulu , masa first time saya ke sini , umur saya lebih kurang 7 tahun . Saya nampak seorang budak perempuan sedang mencari bunga cengkih berkelopak empat . Awak tahu kan , kalau nak cari bunga tuh awak kena sabar kan ? jadi budak perempuan tuh pun cari sehingga lah dia berjaya jumpa . Nak tahu tak , perempuan tuh adalah awak Ariana Maisara . Dan , awak tetap seorang yang penyabar . Perangai awak tak ubah macam 10 tahun yang lalu . Awak tetap sabar menunggu saya walaupun berjam-jam saya tak muncul "
" Tapi , , tapi saya tak tunggu awak pun , waktu untuk saya tunggu awak dah lepas 2 jam yang lalu "
" Ish ! awak ni kan ! betul lahh apa yang awak cakap masa hari itu . Ariana Maisara hidup denga seribu sa tu du a ti ga alasan " kata Aiman yang masih senyum dan senyumannya makin melebar .
" Jadi , , macam mana ? " Sara tidak mampu untuk berkata apa-apa . Dia hanya cuma menggangguk kan kepala nya tanda setuju . Aiman pula menjerit keriangan .
Saat itu , Aiman Syakirien dan Ariana Maisara mula jatuh cinta .
*****
" Jadi , , "
" Jadi ? ? jadi apa Wani " Sara kebingungan
" Jadi kau orang dah kapel lah ea ?! " pintas Fieqa .
" Mana kau orang dengar cerita karut nih ?! " balas Sara
" Lah ! salah kea ? " tanya Wani kepada Fieqa
" Apa benda lah kau orang nih , tu lah ! suka sangat dengar khabar angin yang tak betul kan ? ? " kata Sara dengan serius nya .
" Kita orang ingatkan kau orang dah kapel , , baru aku nak suprise kan kau . . aku ingatkan nak sambut kau orang bedua " kata Fieqa perlahan .
" Aku dengan Aiman cuma bercinta jea , apalah kau orang nih ! " kata Sara
" Sorry lahh ! kita orang ingatka . . . kau cakap apa ?! "
" Eii ! Fieqa ! teruk betul lah kawan kau nih ! " marah Wani .
" Dia kawan kau jugak kan ? Ariana Maisara ! ! " jerit Fieqa . Sara ketawa dan terus melarikan diri ke arah padang dia berlanggar dengan Aiman buat kali kedua di simpang jalan .
" Haha , itu baru kawan aku . Sehari tak terjatuh memang tak sah " kata Wani . Mereka yang berada di situ tersenyum riang .
" Dulu , bukan main kau poyo jual mahal kan Sara ? " Fieqa berkata
" Dulu lain , sekarang lain laa " balas Aiman .
" Dulu , bukan main kau poyo jual mahal kan Sara ? " Fieqa berkata
" Dulu lain , sekarang lain laa " balas Aiman .
########## THE END ##########